Optimalisasi Peningkatan Akses Air Bersih dan Sanitasi untuk Menurunkan Prevalensi Stunting
Studi Kasus Kabupaten Sumba Barat Daya
Kata Kunci:
air bersih, dana afirmasi, Kabupaten Sumba Barat Daya, sanitasi, stuntingAbstrak
Kabupaten Sumba Barat Daya masih menghadapi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan layanan dasar. Kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang layak serta diperburuk dengan kondisi geografis yang sulit, cuaca ekstrem hingga musim kemarau yang berkepanjangan, berdampak pada meningkatnya risiko penyakit yang berhubungan dengan air, seperti diare dan tingginya gizi buruk pada anak-anak. Kondisi ini menyebabkan tingginya angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumba Barat Daya sebesar 32% pada tahun 2023. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara air bersih dan sanitasi yang layak dengan kondisi stunting. Penanganan stunting di Kabupaten Sumba Barat Daya selama ini lebih berfokus pada perbaikan gizi, namun belum berhasil menurunkan angka prevalensi stunting secara signifikan. Hal ini diakibatkan oleh faktor pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi belum diperhatikan secara menyeluruh. Pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi dapat difasilitasi dengan optimalisasi penggunaan dana afirmasi. Untuk dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Sumba Barat Daya, diperlukan sinergi antara unit kerja Kementerian Desa PDTT dan Pemerintah Daerah sebagai bentuk langkah strategis dan konkret untuk mewujudkan keberlanjutan implementasi kebijakan serta penerapan budaya hidup sehat dengan program WASH (Water, Sanitation and Hygiene) agar dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Unduhan
